Senin, 11 April 2011

Alga Merah, Si Ampuh yang Semula Berwarna Hijau

Alga (ganggang) merah atau red algae dipandang paling ampuh menangkal radikal bebas. Demikian kata Kepala Poli Obat Tradisional Indonesia RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Arijanto Jonosewojo, SpPD, di Surabaya, Jumat (11/12/2009).

Dia mengatakan, suplemen dan multivitamin kimia yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama dikhawatirkan menyebabkan penumpukan prooksidan atau radikal bebas yang bisa memicu terjadinya kanker dan diabetes melitus.

Asta Xanthine, zat aktif yang terdapat pada alga merah, mempunyai kandungan anti-oksidan 6.000 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C dan 1.000 kali vitamin E. Karena itu, selain mempunyai kemampuan menangkal radikal bebas secara alami, alga merah juga berfungsi sebagai anti-aging atau mencegah penuaan.

"Alga merah juga bisa digunakan untuk memperlancar sirkulasi darah, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan memproduksi insulin dalam darah," katanya.

Untuk menghasilkan zat Hematococcus pluviallis yang terdapat pada Astaxanthine, alga merah perlu proses yang panjang. Awalnya, alga merah tidak bewarna merah, tetapi hijau.

Alga merah yang awalnya bewarna hijau dimasukkan ke dalam sebuah tabung yang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Karena mendapat sinar matahari yang cukup, tumbuhan berklorofil tersebut berubah warna menjadi merah.

"Pengembangbiakan alga merah saat ini masih dilakukan di Hawaii, meskipun aslinya berasal dari Jepang," katanya.

Sementara ini di Indonesia, alga merah belum banyak diproduksi secara massal karena belum ada yang mengembangbiakkannya. "Kalaupun ada, pasti harganya sangat mahal karena harus diimpor dari luar negeri," katanya. (*)

SURABAYA, KOMPAS.com

Ternyata Tanaman Asli Indonesia Miliki Potensi Obat Anti HIV/AIDS

Banyak tanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai anti-HIV/AIDS, tetapi belum diuji skrining hingga menjadi obat yang diakui.

"Justru skrining terhadap tanaman herbal tropis anti-HIV banyak dilakukan negara-negara maju seperti AS atau Eropa," kata pakar biomedik Suprapto Ma’at di Jakarta, Rabu (2/12).

Suprapto mengatakan skrining itu diawali dengan penentuan sitotoksisitas ekstrak terhadap kultur sel yang telah diinveksi HIV, hingga skrining terhadap fraksi ekstrak tanaman untuk diketahui mana yang memiliki aktivitas mantap sebagai anti-HIV.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu mencontohkan, dari hasil penelitian Barat terhadap kunyit (curcuma domestika/longa) diketahui pigmen berwarna kuningnya ternyata memiliki efek farmakologik seperti antitumor, aktivitas anti infeksi, anti-inflamasi dan dapat menghambat aktivitas enzim integrase HIV-1.

Acemannan yang merupakan polisakarida asetilasi dari lidah buaya (aloe vera) yang diteliti laboratorium di AS dan di Kanada, ternyata bersifat antitumor, imunostimulan, dan antiviral.

Diterpenoid lakton yang terdapat pada sambiloto (andrographis paniculata) dapat menghambat pertumbuhan virus HIV-1 maupun virus HIV-2 dan dipatenkan di Universitas Bastyr dengan nama AndroVir.

Penelitian terhadap akstrak meniran (phyllanthus niruri) bekerja sebagai anti-viral dan imunostimulator (perangsang imunitas) pada penderita HIV/AIDS.

Ekstrak buah mengkudu (morinda citrifolia) telah dipatenkan sejumlah peneliti di negara maju sebagai antiinfeksi dan antikanker.

Ekstrak Bratawali (tinospora cordifolia) mampu menurunkan gejala yang terjadi pada infeksi HIV seperti mual, muntah, anoreksia dan lemah.

Ekstrak jambu biji (psidium guajava) sebagai penghambat virus HIV dan meringankan efek samping penderita HIV, seperti diare.

Agar peneliti Indonesia bisa lebih aktif melakukan pencarian obat anti-HIV dari berbagai tanaman asli tropis, perlu dibangun laboratorium khusus virus dan laboratorium kultur sel, meski lab ini membutuhkan investasi sangat besar.

Ia mengatakan China yang sudah melakukan skrining terhadap tanaman anti-HIV terhadap 5.000 spesies tanaman obat, hanya menghasilkan sekitar 90 spesies yang menunjukkan aktivitas anti-HIV atau hanya sekitar 13 persen saja.

Sejauh ini penanganan HIV/AIDS mengandalkan HAART (Highly active antiretroviral therapy) yang diperkenalkan sejak 1996, yang mencakup kombinasi tiga obat kimia yang berasal dari sedikitnya dua jenis agen antiretroviral.

HAART membuat adanya stabilisasi gejala dan meningkatkan waktu bertahan penderita antara 4-12 tahun, tetapi tidak menyembuhkan pasien dari HIV dan bisa kambuh kembali setelah perawatan berhenti.

"Dengan demikian pasien HIV membutuhkan obat alternatif pendamping dan potensi obat herbal perlu terus digali," katanya.

JAKARTA, KOMPAS.com

Elpiji untuk Bahan Bakar Sepeda Motor

Penggemar otomotif banyak yang paham manakala bensin digantikan elpiji dapat menjalankan mesin kendaraan seperti sepeda motor. Hasilnya akan lebih irit dan ramah lingkungan. Tetapi, faktanya masih terlampau sedikit orang yang berani mengaplikasikannya.

Kalau tidak tahu tekniknya, tabung elpiji untuk bahan bakar sepeda motor itu bisa meledak dan mencelakakan orang di sekitarnya,” kata Soelaiman Budi Sunarto, pendiri Koperasi Serba Usaha (KSU) Agro Makmur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sekarang ini elpiji dalam kemasan tabung kecil ukuran tiga kilogram sangat mudah dijumpai. Tetapi, masih saja belum begitu banyak orang yang mengenal teknik konversi bensin menjadi elpiji untuk menjalankan mesin sepeda motor.

Budi sejak tahun 1998 membentuk perusahaan Agro Makmur di Desa Doplang, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Ia mengembangkan teknologi energi yang ramah lingkungan berbahan dasar bio-etanol dan metana atau biogas. Dilengkapi pula pembuatan sarana produksinya, seperti alat biogas konsumsi sampah untuk mengubah sampah organik kering menjadi metana atau sarana untuk pemakaian bio-etanol dengan kompor berbahan bakar hemat etanol.

Sejak 2009 ditemukan elpiji untuk bahan bakar sepeda motor. Satu kilogram elpiji sudah diuji coba mampu untuk menjalankan sepeda motor sejauh 100 kilometer sampai 200 kilometer. Jarak tempuh sejauh itu akan bergantung pada beban penumpang dan kelandaian jalan yang ditempuh.

Membran

Elpiji tidak bisa serta-merta dialirkan begitu saja ke ruang pembakaran mesin sepeda motor. Jika dilakukan asal-asalan, percikan api pada ruang pembakaran akan merembet menuju sumber elpiji, meledaklah tabung elpiji itu.

Budi mengatakan, kuncinya terletak pada membran. Membran terbuat dari tabung besi yang berfungsi menyimpan stok elpiji sebelum masuk ruang pembakaran melalui karburator. Kemudian karburator itu dimodifikasi. Tidak terlampau rumit memodifikasinya, tinggal menanggalkan fungsi pelampungnya. Fungsi pelampung di gantikan dengan membran itu.

”Hanya dua hal itu yang harus dilakukan. Jangan sekali-kali mencoba mengalirkan elpiji langsung menuju ruang pembakaran melalui karburator. Percikan api akan menjalar ke mana-mana, tabung elpiji akan meledak,” kata Budi.

Katup penyaluran gas

Untuk uji kelayakan membran, Budi dibantu peneliti dari Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Suryadi. Menurut Suryadi, prinsip kerja membran menggantikan fungsi pelampung dengan mempertimbangkan fleksibilitas bahan.

Membran dibuat dengan tabung besi berdiameter 8 sentimeter dengan panjang sekitar 4 sentimeter. Pada permukaan atas dan bawah tabung membran diberikan lapisan karet. Supaya tidak bocor, permukaan karet

dilapisi dengan pelat besi tipis. Dari tabung membran itu disediakan katup penyaluran gas ke karburator.

Menurut Suryadi, dalam pengujian kelayakan membran, daya tahan terhadap tekanan dipersyaratkan minimal mencapai 12 bar. Ini untuk mengantisipasi kekuatan tekanan elpiji yang berasal dari tabung elpiji.

Batas kemampuan menahan pada membran 12 bar itu untuk melampaui tekanan pada tabung elpiji yang hanya 10 bar.

Setelah elpiji mengalir ke karburator menuju ruang pembakaran, akan dibaurkan dengan udara. Mengenai komposisinya, secara umum pada sepeda motor bensin berbanding 1 untuk kapasitas bensin dengan 13 sampai 15 kapasitas udara.

Menurut Budi, berbeda halnya dengan komposisi yang dibutuhkan pada elpiji dengan udara. Komposisinya berbanding 1 untuk kapasitas elpiji dan 5 sampai 18 kapasitas udara.

Rinciannya demikian. Untuk start atau menyalakan mesin motor, dibutuhkan komposisi 1 untuk elpiji dan 5 untuk udara (1 : 5). Selanjutnya, untuk mesin menyala stasioner dengan komposisi 1 : 8.

Menuju akselerasi mesin komposisinya naik 1 : 12 dan menjadi 1 : 18 saat berjalan normal.

Harga ritel elpiji 3 kilogram di pasaran Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per tabung. Harga ini setara dengan sekitar 3,3 liter bensin (dengan harga Rp 4.500 per liter).

Menurut Suryadi, kisaran jarak tempuh 1 kilogram elpiji itu bisa 100 sampai 200 kilometer. Maka, satu tabung 3 kilogram elpiji bisa untuk jarak tempuh berkisar 300 sampai 600 kilometer, sedangkan 3,3 liter bensin hanya untuk sekitar 100 kilometer.

”Elpiji terbuat dari butana dan propana yang masih tergolong mahal jika dibandingkan metana yang bisa dihasilkan melalui pembakaran anaerob sampah organik kering,” kata Suryadi.

Metana, menurut Suryadi, masa depan bahan bakar kendaraan. Hanya saja saat ini pengepakan dan distribusinya masih menjadi kendala.

KOMPAS.com

Alga Bisa Jadi Baterai Setipis Kertas

Bayangkan suatu hari nanti Anda bisa membungkus hadiah dengan kertas kado bertuliskan "Selamat Ulang Tahun!" yang bisa menyala tanpa baterai konvensional yang kita kenal selama ini, karena kertas itu sendirilah baterainya. Itulah salah satu kemungkinan penggunaan baterai baru yang dibuat dari selulosa, yaitu bahan kertas, sehingga ramah lingkungan karena bisa diurai alam.

Para ilmuwan dari berbagai negara sedang berusaha mengembangkan baterai tipis, fleksibel, ringan, murah, dan ramah lingkungan, yang seluruhnya terbuat dari bahan non-logam. Salah satu bahan yang paling menjanjikan untuk beterai ini adalah polimer berdaya-antar. Namun, hingga kini bahan ini kurang praktis dijadikan baterai, karena kemampuannya menyimpan muatan listrik seringkali berkurang seiring pemakaian.

Mudah dibuat

Nah, kunci pembuatan baterai baru ini ternyata alga hijau Cladophora yang seringkali dianggap pengganggu. Tumbuhan air tawar yang mirip rambut ini bertumpuk dan membusuk begitu saja di seluruh dunia, mengganggu pemandangan dan baunya menyengat.

Alga ini memiliki jenis selulosa yang tak lazim, dengan ciri permukaan selulosa yang sangat luas, yaitu 100 kali selulosa kertas biasa. Ini memungkinkan para peneliti untuk melipatgandakan jumlah polimer berdaya-antar, sehingga baterai tersebut lebih efektif untuk diisi lagi, lebih mampu menahan listrik dan menyalurkan daya listrik.

"Kami telah lama mengharapkan penemuan berguna dari materi alga dan kini hal itu memang memungkinkan," kata peneliti Maria Strømme, pakar nanoteknologi dari Universitas Uppsala, Swedia. "Ini membuka kemungkinan baru untuk produksi skala besar bagi sistem penyimpanan energi yang ramah lingkungan, hemat biaya, dan ringan."

Baterai jenis baru ini terdiri dari lapisan-lapisan tipis polimer berdaya-antar yang berukuran hanya 40 hingga 50 nanometer, atau dari serat pembungkus selulosa alga selebar satu per semiliar meter, hanya selebar 20 hingga 30 nanometer yang diambil untuk dijadikan lembaran kertas.

"Ini sangat mudah dibuat," ujar Strømme.

Cepat diisi ulang

Baterai jenis baru ini bisa memuat daya listrik 50 sampai 200 persen lebih banyak dibandingkan baterai polimer berdaya-antar lainnya yang serupa, dan kalau nanti sudah dioptimalkan, mungkin malah bisa bersaing dengan baterai litium. Baterai ini juga bisa diisi ulang jauh lebih cepat daripada baterai isi-ulang biasa - bandingkan baterai biasa setidaknya butuh sejam untuk diisi ulang, sedangkan baterai baru ini hanya perlu 11 detik hingga delapan menit.

Dala pengembangannya, baterai baru ini juga menunjukkan kemajuan pesat dalam hal kemampuan menahan daya seiring pemakaian. Kalau dibanding dengan baterai polimer lainnya yang kapasitas penahanan dayanya turun 50 persen setelah 60 siklus isi-pakai, baterai baru ini cuma kehilangan 6 persen setelah 100 siklus.

"Pada lapisan polimer yang tebal, sulit untuk mengisi ulang seluruh bahan itu dengan benar, malahan bahan itu berubah jadi insulator (penghambat), jadi kapasitasnya malah berkurang," terang Gustav Nyström, pakar elektrokimia dari Universitas Uppsala. "Kalau lapisannya tipis, seluruh bagiannya bisa menampung dan mengeluarkan daya dengan baik."

Alat elektronik fleksibel

Para peneliti mengisyaratkan bahwa baterai mereka ini tampaknya cocok dapakai untuk alat elektronik yang fleksibel, seperti bahan kain dan pembungkus.

"Kami tak berniat menggantikan litium atau baterai ion - kami ingin menemukan pemakaian baterai yang belum ada," ujar Strømme. "Misalnya baterai bisa diisi di balik kertas pelapis dinding untuk menyalakan sensor di rumah anda. Atau bagaimana bila ditaruh dalam pakaian anda, dan dipakai untuk alat pemindai keringat untuk memeriksa bila anda sakit?"

Arah penelitian di masa depan juga memperhitungkan berapa banyak daya yang hilang dari baterai ini seiring waktu, yang merupakan masalah umum bagi baterai polimer dan jenis lainnya. Penelitian juga melihat kemungkinan memperbesar skala baterai jenis baru ini, "Kita lihat bagaimana jadinya bila baterai ini dibuat dalam skala sangat besar."

Para peneliti menjabarkan hasil terakhir mereka dalam jurnal berjudul 'Nano Letters'.

KOMPAS.com

Rahasia Otak Awet Dikubur 2.500 Tahun

Para ilmuwan sepertinya sudah mulai dapat mengungkapkan alasan otak yang ditemukan di Inggris dapat bertahan selama 2.500 tahun dalam lumpur. Jo Buckberry, arkeolog dari University of Bradford yang terlibat dalam studi mengungkapkan bahwa penguburan yang segera dilakukan merupakan salah satu alasan.

Otak terkubur dalam tanah liat basah yang tebal. "Selain itu, kondisi oksigen yang sangat minimal dalam tanah juga membuat otak lebih awet," katanya.

Suhu yang rendah memperlambat enzim yang mengurai jaringan otak, sementara sedikitnya oksigen dalam tanah mengurangi aktivitas mikroba. Demikian ditambahkan oleh Matthew Collins, arkeolog dari University of York.

Tengkorak didapati tanpa tubuh. Hal ini juga diperkirakan menyebabkan otak tetap utuh. "Saat orang dikubur, bakteri menyebar menggunakan darah lewat saluran pencernaan dan memakan jaringan-jaringan di sekitarnya. Dalam kasus ini, darha sudah kering dari kepala dan sudah tidak terhubung dengan saluran pencernaan," Collins menjelaskan.

Collins mengakuti, teori-teori tersebut masih belum dapat dijelaskan dengan sempurna. "Ada sesuatu yang belum kami pahami," katanya. Fenomena ini akan diselidiki lebih lanjut menggunakan kepala babi yang ditanam di sekitar situs tempat otak ditemukan untuk melakukan simulasi.

Para arkeolog asal York menemukan otak itu pada tahun 2008 masih dalam keadaan yang baik. Berdasarkan studi, para peneliti tidak mendapati adanya bahan kimia yang dipakai untuk pengawetan. Mereka juga tidak menemukan tanda-tanda pembalseman dan pengasapan. "Sebagian besar massa otak masih ada, meskipun volumenya sedikit berkurang karena kehilangan air," Collins menjelaskan kondisi otak.

Otak itu diperkirakan milik pria berusia antara 26 dan 45 yang digantung dan dipenggal dalam suatu ritual. Tengkoraknya ditemukan dengan rahang dan tulang leher utuh, menunjukkan kepala dikubur sesegera mungkin.

KOMPAS.com

Manusia Lebih Bau Ketimbang Hewan

Tubuh manusia ternyata lebih bau daripada hewan karena aroma dilepaskan hampir dari seluruh bagian tubuh. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Parasitology mengungkapkan, dibandingkan dengan unggas dan mamalia lain, manusia menghasilkan lebih banyak senyawa organik yang mudah menguap.

Pada bulu ayam dan rambut jerapah, misalnya, hanya terdapat sedikit asam karbolik. Sementara itu, manusia memiliki senyawa mudah menguap yang menjadi faktor dominan dalam menyebarkan aroma.

"Mikroorganisme di kulit manusia menggunakan bahan-bahan yang ada di kulit dan keringat untuk metabolisme mereka. Mikroorganisme ini mengubah senyawa yang tidak mudah menguap menjadi mudah menguap," ujar pemimpin studi Renate Smallegange.

Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan distribusi, fungsi, dan pengeluaran pada beberapa tipe kelenjar kulit manusia dengan primata lain. Kulit primata, seperti simpanse dan gorila, ternyata menghasilkan lebih banyak minyak yang diperkirakan untuk memperkuat rambut di tubuh mereka.

Manusia menghasilkan air, protein, asam amino, urea, amonia, asam susu, dan garam. Sebagian besar senyawa yang dikeluarkan itu bisa beraroma. Sejak masa akil balik, kelenjar mengeluarkan komponen-komponen ini bersamaan dengan bakteri.

Dengan mengetahui asal mula aroma manusia ini, para peneliti mengharapkan bisa mencegah penularan penyakit antarmanusia dengan perantara serangga. Beberapa serangga, seperti nyamuk, tertarik pada aroma yang dihasilkan oleh manusia. Nyamuk bisa membawa berbagai penyakit mematikan, seperti demam berdarah dengue dan malaria.

Pada saat uji coba di laboratorium, para peneliti mendapati aroma asam karboksilat yang terkandung dalam keringat sangat menarik bagi nyamuk.

KOMPAS.com

Kapan Manusia Mulai Berciuman?

Kebiasaan berciuman mungkin sudah sangat lazim dilakukan manusia. Namun, kapan tepatnya kita memulai kebiasaan tersebut, hal itu menjadi misteri yang menarik untuk ditelisik.

Sheril Kirshenbaum, penulis buku The Science of Kissing mengungkapkan, "Bukti literatur tertua yang mengungkapkan sejarah kebiasaan berciuman adalah teks bahasa Sansekerta dari India, yaitu dari 3.500 tahun yang lalu."

Namun, Kirshenbaum mengungkapkan bahwa kebiasaan berciuman mungkin sudah ada sebelum masa tersebut. Menurutnya, spesies manusia mungkin sudah memulai kebiasaan berciuman sejak pertama kali mereka ada.

Kebiasaan berciuman yang dimiliki manusia mungkin punya dasar genetika yang sejalan dengan makhluk hidup lainnya. Hal ini terlihat dari adanya perilaku serupa ciuman yang dijumpai pada beberapa spesies hewan.

"Bonobo saling menghisap lidah selama 12 menit, kura-kura saling menekan kepala, jerapah saling melilitkan leher, dan anjing selalu menjilat apa pun," Kirshenbaum menguraikan beberapa contoh.

Perbedaannya, perilaku serupa ciuman yang terdapat pada hewan belum bisa dikatakan didasari oleh emosi atau motivasi, misalnya cinta. Perilaku hewan tersebut masih dikategorikan sebagai insting untuk pemilihan pasangan.

Lebih lanjut, dalam wawancaranya dengan National Public Radio, Rabu (13/2/2011), ia mengatakan bahwa bibir manusia mungkin juga didesain untuk mendukung aktivitas seperti ciuman. Pasalnya, bibir kaya akan ujung saraf yang terkoneksi ke otak.

"Dalam hal ini, bibir kita merupakan zona erotis. Bibir benar-benar jalan kita untuk menginterpretasikan dunia," kata Kirshenbaum. Sensasi kecil seperti sinyal dari sentuhan sikat gigi pun bisa sangat terasa di bibir.

Perilaku ciuman merupakan salah satu contoh perilaku yang diturukan, baik secara alami maupun lewat bimbingan. "Manusia tampaknya memiliki dorongan untuk terhubung dengan orang lain dengan cara ini walaupun juga dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman pribadi," ujarnya.

Bibir manusia yang digunakan sebagai alat berciuman kemungkinan lebih sensitif dari bibir spesies lain. Bibir simpanse, misalnya, tak sesensitif bibir manusia sehingga perilaku ciuman pada simpanse lebih mirip dengan pelukan.

KOMPAS.com

Lakukan Seks di Luar Angkasa Berbahaya

Sejak lama penelitian soal reproduksi di luar angkasa menjadi salah satu bahasan hangat, terutama ketika program penjelajahan luar angkasa mulai digalakkan. Membangun koloni manusia di planet lain mungkin kini masih menjadi mimpi.

Pasalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa melakukan hubungan seks di luar angkasa masih berisiko tinggi jika ditujukan untuk menghasilkan keturunan. Berdasarkan studi, keturunan yang dihasilkan mungkin akan memiliki kelainan.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Cosmology meneliti perkembangan embrio ikan zebra dalam kondisi yang mirip dengan kondisi luar angkasa. Penelitian dilakukan dengan menempatkan embrio dalam bioreaktor yang dibuat untuk menirukan kondisi gravitasi di luar angkasa. Para ilmuwan kemudian mencatat perkembangan embrio.

Setelah telur menetas, ilmuwan mendapati bagian tulang yang menyangga insang berubah bentuk pada beberapa ikan. Beberapa bulan kemudian, jumlah ikan yang mengalami kelainan bertambah. Ilmuwan mendapati kebengkokan pada tulang yang menjadi dasar tengkorak.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya juga menemukan hal serupa. Hanya, penggunaan bireaktor dikritik karena dianggap tidak dapat meniru kondisi luar angkasa secara sempurna.

Artikel studi dalam Journal of Cosmology ini menyentuh topik yang dianggap tabu dan belum pernah dibahas NASA sebelumnya: seks di luar angkasa. Topik ini mengemuka setelah muncul rencana untuk menjalankan misi mengirim manusia ke Mars.

KOMPAS.com

Bangkai Titanic Bakal Sirna Tahun 2030

Bangkai kapal Titanic yang tenggelam hampir seabad lalu akibat menabrak gunung es bisa sirna selamanya. Bangkai itu, menurut ilmuwan, akan habis akibat dimakan bakteri Halmonas titanicae.

Pendapat tersebut muncul setelah pemuan bakteri yang memakan bangkai kapal itu oleh Dr HenSaatrietta Mann dan Bhavleen Kaur dari Dalhousie University di Halifax, Nova Scotia, Kanada, bersama tim peneliti dari Universitas Sevilla, Spanyol, Kamis (13/1/2011).

Bakteri yang ditemukan telah memakan 50.000 ton besi sejak Titanic tenggelam. Melihat aktivitas bakteri memakan besi, Mann dalam wawancaranya dengan FoxNews memperkirakan Titanic tinggal memiliki umur 15-20 tahun. "Saya pikir tidak akan terlalu lama setelah itu," ujarnya.

Jadi, diperkirakan kapal yang tenggelam tahun 1912 dan merupakan kapal terbesar di zamannya tersebut benar-benar akan menjadi kenangan pada 2030. Pada saatnya nanti, menonton film Titanic mungkin menjadi lebih berarti.

KOMPAS.com

Lihat, 10 Spesies Baru Paling Top 2010!

Begitu banyak spesies yang ditemukan di dunia selama tahun 2010 ini. Tak disangka, dalam 10 daftar spesies paling top versi Majalah Times itu, kebanyakan spesies baru berasal dari Papua Nugini, tetangga dekat Indonesia. Ini dia daftarnya:

1. Katak Berparuh

Katak ini ditemukan oleh tim Conservation International di wilayah hutan Kolumbia. Memiliki ukuran hanya 2 cm, katak ini dengan mudah menghindar dari serangan predator. Spesies ini merupakan salah satu jenis katak yang berkembang tanpa melewati masa metamorfosis sebagai berudu.

2. Laba-laba Darwin

Laba-laba ini ditemukan para ilmuwan di wilayah Madagascar. Sutra yang diproduksi laba-laba ini diketahui merupakan yang terkuat sehingga mampu memproduksi jejaring yang bagus. Salah satu jejaring laba-laba ini ditemukan membentang selebar 25 meter di sebuah sungai di Madagascar.

3. Semut Pohon Dataran Tinggi

Hewan ini adalah satu di antara 200 spesies yang ditemukan di Papua Nugini. Habitat semut pohon ini adalah sebuah wilayah yang terletak di 2,9 kilometer di atas permukaan laut. Untuk menyesuaikan diri, semut memiliki metabolisme lambat dan rahang yang selalu terbuka 180 derajat untuk memudahkan mendapatkan makanan.

4. Tonggeret Mossula

Spesies lain dari Papua Nugini yang masuk dalam 10 spesies paling top adalah Tonggeret Mossula. Spesies ini memiliki badan yang berwarna hijau serta mata berwarna pink. Kaki belakangnya berukuran besar dan berujung seperti duri. Ketika lawan hendak menyerang, kaki belakangnya digunakan untuk menyerang balik dan menusuk mangsa.

5. Katak Pohon Seukuran Kacang

Katak kecil yang berukuran hanya sebesar kacang ini ditemukan oleh ilmuwan asal Malaysia dan Jerman di hutan Borneo. Para ilmuwan mengatakan, katak ini merupakan jenis katak terkecil yang pernah ditemui. Meski demikian, suara yang dihasilkannya tak kalah keras dengan katak lain.

6. Katak Gelas Ekuador

Mengapa disebut Katak Gelas? Para ilmuwan mengatakan, hal itu disebabkan karena kulitnya yang transparan. Detak jantung katak ini bisa terlihat dengan jelas. Ilmuwan mengemukakan, spesies ini merupakan satu di antara 150 jenis katak gelas yang terdapat di Amerika Tengah dan Selatan.

7. Tikus Raksasa Berbulu Tebal

Tikus ini ditemukan di wilayah Papua Nugini. Lain dengan tikus kota yang takut menghadapi manusia, perangai tikus ini malah tampak bisa-biasa saja. Ilmuwan mengatakan, ukuran tikus ini hampir sebesar kucing.

8. Kelelawar Pemakan Buah Berhidung Tabung

Kelelawar ini biasa disebut Yoda. Dipanggil kelelawar berhidung tabung sebab bentuk hidungnya memang seperti tabung. Kotoran kelelawar ini adalah biji buah yang dimakannya, karenanya kelelawar ini sangat berguna bagi lingkungan untuk menyebarkan biji.

9. Tarantula Bergigi Biru

Tarantula ini ditemukan di wilayah Guyana, Perancis. Memiliki panjang 1 hingga 3 inchi, tarantula jenis ini memiliki gigi berwarna biru.

10. Pinguin Purba

Tak semua spesies yang ditemukan masih bisa dilihat keberadaannya, salah satunya adalah Pinguin Purba ini. Tak seperti pinguin saat ini yang memiliki bulu-bulu indah, Pinguin Purba memiliki warna bulu yang standar. Namun, tinggi pinguin ini hampir dua kali tinggi Pinguin Emperor masa kini.

KOMPAS.com

Plastik Kado Natal Jangan Asal Dibuang

Rata-rata kita menghabiskan 120 gram plastik untuk membungkus kado Hari Natal. Jumlah itu akan terakumulasi sebanding dengan jumlah orang yang menggunakannya. Terlebih penting lagi menyangkut isu lingkungan, karena hampir seluruhnya tak bisa didaur ulang.


Karena kebutuhan energinya hanya 50 ribu pound per tahun, maka teknik ini secara komersial sangat menarik bagi industri.
-- Jan Baeyens

Tapi, kini ada inovasi baru dari para ilmuwan di Universitas Warwick, Inggris. Para ilmuwan tersebut berhasil mengembangkan sebuah teknik sehingga 100 persen plastik yang digunakan bisa didaur ulang, dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana dan digunakan lagi untuk membuat produk lain.

Teknik yang dimaksud bernama pyrolisis, sebuah teknik penguraian yang didasarkan pada penggunaan panas dalam kondisi tanpa oksigen untuk mengubah senyawa kompleks menjadi sederhana. Teknik ini dikatakan bisa mengubah polimer polystyrene menjadi monomernya, styrene.

Dikatakan ilmuwan-ilmuwan tersebut, senyawa plastik yang telah diuraikan dengan teknik ini bisa diolah lagi menjadi berbagai produk. Teknik ini menghasilkan lilin yang bisa digunakan untuk lubricant, monomer styrene yang bisa digunakan untuk membuat polystyrene lagi, serta karbon yang bisa digunakan sebagai pewarna cat ataupun ban.

Saat ini, teknik yang semula dikembangkan dalam skala laboratorium tersebut tengah diuji untuk bisa diaplikasikan dalam skala industri. Warwick Ventures, unit di Universitas Warwick yang bertanggungjawab dalam transfer teknologi pengembangan ini berharap, teknik tersebut bisa diaplikasikan di wilayah setempat.

"Kami mengharapkan adanya pabrik yang bisa mengolah 10.000 ton pastik per tahun. Setiap reaktor nantinya bisa menghasilkan senyawa kimia yang nilainya mencapai 5 juta pound," ucap Professor Jan Baeyens, ilmuwan yang turut mengembangkan teknik ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan, setiap reaktor yang nantinya digunakan bisa menghemat biaya pengelolaan sampah sebesar 500 ribu pound.

"Karena kebutuhan energinya hanya 50 ribu pound per tahun, maka teknik ini secara komersial sangat menarik bagi industri," imbuhnya.

Selain bisa digunakan untuk mendaur ulang plastik pembungkus kado natal, teknik tersebut juga dapat digunakan untuk mengolah produk-produk plastik rumah tanggga lainnya. Teknik ini dikatakan jauh lebih efektif dari teknik pengolahan plastik saat ini yang hanya mampu mengolah 12 persen plastik saja.

KOMPAS.com

Hah, Mobil Berbahan Baku Nanas?

Bagaimana jika sebuah mobil terbuat dari nanas? Wah, pasti seru naik mobil ini. Para ilmuwan yakin, serat tanaman seperti nanas dan pisang bisa dipakai sebagai bahan baku body mobil. Kata mereka, dalam 2 tahun ke depan mobil berbahan serat tanaman buah itu bisa terwujud.

Imagi pembuatan mobil berbahan serat tanaman buah ini adalah contoh inovasi teknologi nano. Jadi, serat tanaman ini dimanfaatkan sebagai campuran untuk memperkaya bahan plastik. Ilmuwan mengatakan, bahan plastik yang telah diperkaya dengan serat tanaman akan menjadi bahan yang super kuat.

Dr Alcides Leao dari Sao Paulo University, pengembang bahan ini, mengatakan pada American Chemical Society di Anaheim, California, "Karakteristik dari plastik (yang telah diperkaya serat tanaman) ini luar biasa. Bahannya ringan tapi sangat kuat. 30 persen lebih ringan dan 3 hingga 4 kali lebih kuat dari plastik biasa."

"Kami percaya, beberapa bagian mobil seperti dashboard, bemper dan panel samping, akan terbuat dari serat nano buah ini. Satu hal, bahan ini akan mengurangi berat mobil dan meningkatkan efisiensi bahan bakar," lanjut Leao seperti dikutip Daily Mail 28 Maret 2011.

Serat tanaman yang dipergunakan dalam proses ini adalah serat nano yang 50.000 unitnya saja hanya berdiameter sehelai rambut. Serat ini diperoleh dengan proses yang lebih kompleks dari serat tanaman biasa yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas selama berabad-abad.

Dr Leao telah meneliti beragam serat tanaman untuk membuat material plastik yang lebih kuat, ringan dan ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitiannya, bahan baku paling potensial sebagai pengaya plastik adalah daun dan batang nanas serta curaura, sejenis nanas yang tumbuh di Amerika Selatan.

Leao mengakui bahwa proses membuat material ini sangat mahal. Namun sebenarnya hanya dibutuhkan serat dalam jumlah sedikit saja untuk memperkaya plastik. Ia juga mengatakan bahwa ke depannya, material ini bahkan bisa dipakai untuk bahan baku spare part mobil lain.

"Sejauh ini, kita masih fokus dalam upaya menggantikan material mobil berbahan plastik. Tapi di masa depan kita mungkin bisa menggantikan spare part berbahan logam dengan serat nano ini," paparnya. Menurutnya, bahan ini bahkan bisa dipakai untuk aplikasi medis, seperti digunakan sebagai pembuat sendi artifisial.

Selain nanas, bahan baku lain yang bisa dimanfaatkan untuk membuat serat nano ini adalah serat pisang dan serat batok kelapa. Selain jadi lebih ringan dan kuat, dengan serat tanaman ini plastik akan lebih tahan panas dan bahan bakar yang tumpah.

JAKARTA, KOMPAS.com

Rekor Temukan 19 Asteroid dalam Semalam

Teleskop Pan-STARRS PS1 atau yang disingkat PS1 membuat rekor baru dalam perburuan asteroid. Teleskop yang berlokasi di Gunung Berapi Haleakala di Maui, Hawaii ini berhasil menemukan 19 asteroid dalam semalam. Rekor dicetak dari penemuan 29 Januari 2011 lalu.

"Temuan ini merupakan bukti bahwa PS1 adalah teleskop terbaik untuk studi macam ini," kata Pemimpin proyek PS1 Nick Kaiser dari University of Hawaii. Proyek PS1 didanai oleh NASA dan US Air Force Research Laboratory yang bertujuan mencari asteroid yang mengancam bumi.

PS1 yang dilengkapi kamera digital terbesar didesain untuk mengambil ratusan foto angkasa tiap malam. Citra dibandingkan untuk mengetahui gerakan asteroid. Ilmuwan menemukan asteroid dengan melacak pergerakannya relatif latar bintang yang statis.

Pada malam tanggal 29 Januari, sebenarnya PS1 menemukan 30 kandidat asteroid. Namun setelah citra dikirim ke Minor Planet Center dan dianalisa lagi oleh astronom menggunakan teleskop di Mauna Kea Observatories di Hawaii, hanya 19 asteroid saja yang terbukti keberadaannya.

Dua dari 19 asteroid yang ditemukan akan mendekati bumi dalam waktu relatif dekat. Keduanya tidak menimbulkan ancaman serius dalam jangka pendek. Namun, apa yang akan terjadi dalam abad mendatang misalnya, nelum bisa diprediksikan. Bila hantaman asteroid terjadi, dampaknya pada bumi akan luar biasa.

Pan-STARS PS1 adalah singkatan dari anoramic Survey Telescope and Rapid Response System. Teleskop ini meiliki cermin utara selebar 1,8 meter dan pencitraan digital beresolusi 1400 megapiksel. Teleskop ini didesain secara khusus untuk mencari asterid yang berpotensi mengancam bumi.

KOMPAS.com

Hadir, Kartu Natal Terkecil di Dunia!

Ahli nanoteknologi dari Universitas Glasgow, Skotlandia, membuat terobosan baru. Mereka menciptakan kartu natal yang diklaim sebagai kartu natal terkecil di dunia, yang sebanyak 8.276 kartunya bisa ditempelkan di atas kertas seukuran perangko.


Proses pembuatannya sangat cepat dan instan. Selain itu, juga bisa dilakukan berulang-ulang.
-- David Cumming

Professor David Cumming dan Dr Qin Chen membuat kartu natal itu dari bahan kristal gelas superkecil yang bagian atasnya memiliki ukiran gambar pohon natal. Ilmuwan tersebut mengatakan, produksi kartu natal itu hanya memakan waktu 30 menit.

"Proses pembuatannya sangat cepat dan instan. Selain itu, juga bisa dilakukan berulang-ulang. Yang memakan waktu lebih lama adalah proses mendesain gambar pohon natalnya," kata Cumming.

Kartu natal terkecil ini memiliki ukuran lebar 200 mikrometer dan tebal 290 mikrometer. Ukurannya kira-kira sepersepuluh tebal sehelai rambut manusia. Sebanyak 500.000 kartu natal superkecil ini bisa disusun di kertas A5.

Warna-warni pada kartu natal superkecil ini dibuat dengan proses yang disebut plasmon resonance, yang menggunakan film aluminium berpola produksi James Watt Nanofabrication Centre.

Namun, meski kartu natal mini ini hanyalah demonstrasi, teknologi yang digunakannya begitu nyata. Lewat pembuatan kartu natal ini, para ilmuwan ingin mengomunikasikan betapa berpengaruh nanoteknologi dewasa ini.

"Nanoteknologi kami adalah salah satu yang terbaik di dunia. Namun, menjelaskannya pada publik kadang sulit. Kami lalu memutuskan untuk membuat kartu natal ini sekadar menunjukkan betapa akurat teknologi ini," kata Cumming.

KOMPAS.com

Mengubah Plastik Jadi Penghantar Listrik

Plastik pada masa depan bisa menjadi penghantar arus listrik. Potensi penggunaannya pun amat luas.

Para peneliti di University of Queensland, Australia, berhasil melakukan eksperimen untuk membuat plastik sebagai penghantar listrik. Tim yang terdiri atas profesor Paul Meredith, profesor Ben Powel—keduanya dari University of Queensland—dan profesor Adam Micolich dari University of New South Wales itu menggunakan teknik sinar ion dalam prosesnya.

Untuk mengubah plastik menjadi penghantar listrik, para peneliti menempatkan film logam tipis di atas lembaran plastik lalu menyatukannya pada permukaan polimer dengan menggunakan sinar ion. Metode ini ternyata dapat digunakan untuk membuat film plastik yang murah, kuat, lentur, serta memiliki kemampuan untuk mengalirkan arus listrik.

Teknik sinar ion sudah digunakan secara luas dalam industri mikroelektronik untuk menentukan daya konduksi semikonduktor seperti silikon. Namun, upaya untuk menerapkan proses serupa pada film plastik yang dilakukan sejak 1980 baru bisa membuahkan hasilnya tahun ini.

"Kami telah berhasil menggunakan sinar ion untuk menyesuaikan sifat film plastik agar dapat menghantarkan listrik seperti halnya pada logam yang dipakai pada kabel listrik," tutur Meredith. Selain itu, menurut Meredith, teknik sinar ion itu juga memungkinkan film plastik berfungsi sebagai superkonduktor serta mengalirkan arus listrik tanpa tahanan jika didinginkan sampai suhu tertentu.

Untuk mendemonstrasikan potensi penerapan materi baru ini, tim peneliti membuat termometer tahanan listrik yang sesuai dengan standar industri. Ketika dilakukan uji coba dan dibandingkan dengan termometer tahanan platinum berstandar industri, materi baru itu menunjukkan kualitas yang setara, bahkan lebih unggul.

Menurut Andrew Stephenson, salah satu anggota tim, penemuan ini sangat menarik karena kemampuan film plastik untuk mengalirkan atau menahan aliran arus listrik sangat akurat dan dapat disesuaikan. Ini berarti potensi penggunaannya sangat luas.

KOMPAS.com

Tinta Bisa Mendeteksi Bahan Peledak

Para ilmuwan telah mengembangkan zat cair seperti tinta yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan bahan peledak. Sistem yang menggunakan zat ini siap digunakan di alat pendeteksi bahan peledak di bandara mulai tahun depan.

Tinta tersebut dibuat dari partikel yang berubah warna dari biru gelap menjadi kuning pucat atau transparan pada saat ada bahan peledak yang terbuat dari peroksida. Unsur tersebut merupakan bahan baku peledak yang digunakan teroris untuk mengebom London pada tahun 2005.

Perubahan warna yang terjadi secara instan merupakan sensor untuk mendeteksi uap dari bahan peledak yang tersimpan di dalam pakaian atau makanan.

"Tinta ini akan digunakan di berbagai tempat yang biasa disasar teroris dengan bahan peledak, termasuk medan perang, bandara, dan terowongan bawah tanah," kata pemimpin studi Dr Allen Apblett dari Oklahoma State University, Amerika Serikat.

Untuk menguji, tinta dapat diteteskan ke dalam cairan nonminuman. Pada cairan minuman, pengujian dilakukan dengan tabung khusus yang dimasukkan ke dalam minuman. Reaksi terjadi di dalam tabung dan tidak mencemari minuman. Apblett berharap cairan ini sudah dapat digunakan di bandara setidaknya tahun depan.

KOMPAS.com

Ayam Bisa Berganti Kelamin

Siapa bilang pergantian kelamin hanya bisa terjadi pada manusia? Ayam milik pasangan suami istri Jim dan Jeanette Howard yang berasal dari Huntington, Inggris mengalami pergantian kelamin dari betina ke jantan.

Ayam piaraan bernama Gertie itu mulai mondar-mandir di halaman rumah dan berkokok layaknya pejantan. Beberapa minggu kemudian, karakter pejantan mulai tumbuh, seperti pial di dagu, jengger di kepala, serta bulu coklat gelap khas pejantan.

Jim Howard mengatakan pada Cambridge News, "Saya tahu ini kedengarannya aneh, tapi saya bisa memastikan ini semua benar. Orang pikir ini hal yang konyol, tapi ternyata ini adalah benar adanya."

Publikasi Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida tahun 2000 menyatakan, "Perubahan kelamin nyatanya terjadi, meski tak begitu sering. Namun hingga sekarang, belum dijumpai perubahan dari jantan ke betina."

Perubahan kelamin ini bisa dijelaskan dari perkembangan biologis ayam. Pada masa embrionik, terdapat bakal kelamin jantan dan betina. Sekali gen betina dominan, maka ovarium akan berkembang.

Tapi tak seperti manusia, ovarium ayam hanya berkembang di pinggang kiri saja. Sementara, bakal kelamin di pinggang kanan akan mengalami dormansi, tak berkembang menjadi jantan maupun betina. Bagian yang mengalami dormansi disebut ovotestis.

Dalam kondisi tertentu seperti adanya kista, tumor ataupun penyakit kelenjar anak ginjal, ovarium ayam bisa mengalami degenerasi. Saat itulah, ovotestis mungkin tumbuh menjadi organ kelamin jantan.

"Jika bakal kelamin di sebelah kanan berkembang jadi testis, maka akan mensekresikan androgen," kata Mike Hulet, profesor ilmu peternakan di Pennsylvania State University. Androgen adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap karakteristik jantan.

"Produksi androgen inilah yang akan menyebabkan perubahan perilaku pada betina dan membuatnya bertingkah layaknya pejantan," ucap Hulet seperti dikutip Life's Little Mysteries kemarin (31/3/2011).

Namun, ayam tak akan sepenuhnya menjadi jantan. Meski tampak jantan, secara genetik ayam seperti Gertier tetap betina. Jadi, meski tak akan mampu bertelur lagi, ayam yang berganti kelamin juga takkan mampu membuahi betina lain. Akibat pergantian kelamin, Gerte kini berganti nama menjadi Bertie.

KOMPAS.com

Rusia Biakkan Kucing Bertelinga Lima

Seorang ahli biologi dari Voronezh, Rusia, menemukan kucing dengan lima telinga di tepi jalan dan membawanya ke rumah untuk dipelajari serta mencari kemungkinan untuk dibiakkan.

"Kucing itu memiliki dua telinga normal, dua telinga tambahan yang terbalik 180 derajat, dan telinga kelima yang berukuran sangat kecil," kata Vladimir Obryvkov dari Universitas Pertanian Negeri Voronezh.

Ilmuwan itu, yang bertahun-tahun mempelajari keanehan hewan, mengambil foto sinar-X telinga tak lazim dari kucing itu. Namun, ia membawanya ke rumah untuk diberikan kepada anaknya.

Obryvkov mengatakan, kucing bernama Luntya itu juga memiliki cakar besar, tetapi kelakuannya tidak berbeda dengan kucing lain.

Ia ingin membiakkan hewan peliharaan barunya itu dengan kucing bertelinga empat, yang tinggal di Vladivostok, guna menciptakan jenis baru dari hewan berbulu tersebut.

Obryvkov telah mempelajari seekor anak sapi, yang memiliki dua kepala, dua ekor, dan dua jantung; seekor kambing bermata satu; ayam berkaki empat; babi kembar siam; serta seekor kuda dengan dua hidung dan tiga mata.

VORONEZH, KOMPAS.com

Secangkir Kopi Perlu 140 Liter Air

Berapa jumlah air yang dibutuhkan untuk menyajikan secangkir kopi? Beberapa dari Anda mungkin akan dengan mudah menjawab, "Pastinya satu cangkir." Tapi, berdasarkan Water Footprint, rata-rata jumlah air yang dibutuhkan untuk menyajikan secangkir kopi adalah 140 liter.

Bagaimana bisa? Water Footprint tak hanya menghitung air yang digunakan untuk menyeduh kopi, tetapi juga total air yang dibutuhkan untuk menanam dan memelihara kopi, memanen, dan memrosesnya hingga menjadi biji kopi yang siap digiling, didistribusikan, hingga akhirnya disajikan di meja.

Jumlah tersebut cukup mengagetkan. Namun hal itu bisa menjadi cerminan bahwa pemakaian air dalam bidang pertanian, industri, dan konsumsi masyarakat tak terkirakan. Contoh lain, menyajikan secangkir teh memerlukan 35 liter air dan menyajikan 1 kg nasi memerlukan 3.000 liter air.

Untuk melihat dan mengontrol konsumsi air, pada tanggal 28 Februari 2011 lalu Global Water Footprint Standard merilis catatan terbaru. Catatan yang merupakan standar tersebut dikembangkan oleh Water Footprint Network dengan 139 partner, ilmuwan dari Universitas Twente, Belanda, serta kalangan LSM, perusahaan, dan pembuat kebijakan.

Global Water Footprint Standard memberikan konsistensi dalam mengukur jumlah air yang digunakan dan dampaknya. Pimpinan Water Footprint Network, Jim Leape, mengatakan bahwa standar tersebut dibuat saat perusahaan di semua sektor menyadari adanya ancaman kekurangan air yang bisa berdampak pada bisnisnya.

Menurut National Coordinator Freshwater Program WWF Indonesia Tri Agung Rooswiadji, standar tersebut dirancang untuk mengurangi pemborosan dalam konsumsi air. "Jumlah air bersih sudah sangat terbatas. Kalau kita boros, itu akan mengurangi kebutuhan pihak lain juga," ungkapnya.

Menurutnya, pemborosan konsumsi air kini banyak terjadi di kalangan industri komersial. "Industri ini tidak hanya industri manufaktur, tetapi juga yang lain, seperti pertanian dan tekstil. Kalau misalnya membuang limbah cair langsung, itu juga mengurangi jumlah air bersih," katanya.

Setiap komoditas industri menurutnya memiliki kebutuhan air yang berbeda. "Yang terbesar itu misalnya pada kopi, minyak sawit, dan kakao," kata Tri. Sektor lain, misalnya pada bahan makanan pokok, membutuhkan 3.000 liter air untuk memproduksi 1 kg beras dan 900 liter air untuk 1 kg tepung jagung.

Efisiensi dalam pemakaian air ini penting untuk dilakukan, terutama oleh kalangan industri. Ketidakefisienan dalam pemakaian air yang mengakibatkan kekurangan air bisa memicu konflik. "Itu pernah terjadi tahun 2001-2002 di Lombok. Petani berkonflik karena kekurangan air," ujarnya.

Tri mengungkapkan, kalangan industri bisa mulai menerapkan Water Footprint Standard. Dalam standar ini terdapat fasilitas penghitungan jumlah air yang digunakan berupa Water Footprint Calculator sehingga bisa membantu program efisiensi air.

Di sisi lain, ia juga menekankan perlunya kebijakan pemerintah. "Selama ini belum ada kebijakan mengenai efisiensi air," katanya. Kebijakan ini diharapkan bisa memacu pelaku industri untuk menerapkan standar tersebut.

Dengan Global Water Footprint Standard, pelaku industri bisa memantau penggunaan air, terutama menelaah sektor-sektor yang boros air. Dengan demikian, langkah efisiensi penggunaan air pun dimungkinkan dalam mendukung kelestarian sumber daya air.

Bagi individu, Global Water Footprint Standard bisa menjadi acuan untuk mengukur jumlah air yang digunakan dalam makanan, mencuci pakaian, dan barang-barang yang dibeli. Individu bisa beralih ke produk yang membutuhkan sedikit air dan yang proses produksinya memerhatikan kelestarian air.

Efisiensi penggunaan air merupakan salah satu cara untuk melestarikan sumber daya air, selain dengan mencegah pencemaran pada sumber air. Saat ini, kualitas air bersih secara global menunjukkan tren penurunan sehingga membutuhkan langkah radikal untuk melestarikannya.

KOMPAS.com