Jumat, 05 Maret 2010

ANAK ADHD BERSEKOLAH

Bukan hanya teman-teman di kelasnya,

ibu-ibu yang sedang mengantar anaknya pun cenderung menghindar bila Andro berada di dekatnya.

Belum genap tiga bulan, Andro telah “ngetop” di lingkungan sekolahnya.

Tak bisa duduk manis di kelas, sulit diatur, tak mau menunggu giliran, mengganggu teman-temannya, lebih senang mengobrol dari pada mendengarkan pelajaran.

Yang bikin repot lagi, alat-alat sekolah miliknya tak pernah dipedulikan, berceceran di mana-mana.

SEKILAS, Andro bisa dikatakan sebagai anak hiperaktif atau mengalami attention deficit hyperactivity disorder, atau sering disebut sebagaI ADHD. Yaitu, ketidakmampuan memusatkan perhatian pada kejadian utama yang terjadi di lingkungannya. Anak-anak semacam Andro mudah sekali terganggu oleh rangsangan – bahkan yang sangat sederhana seperti pintu terbuka, kertas yang terjatuh dan lain sebagainya – yang ada di sekitarnya. Selain itu, sering melakukan gerakan yang berlebihan, tidak terarah sehingga sulit mengorganisasikan dirinya. Mereka cenderung impulsif, tidak pernah memikirkan akibat dari ulahnya. Mereka terlihat kurang matang dalam mengenali aturan-aturan sosial yang berlaku.

Apa pun kondisinya anak-anak semacam Andro harus memasuki gerbang sekolah untuk belajar. Sekali lagi harus belajar. Tak ada pilihan lain!

Belajar, merupakan suatu proses yang ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya adalah perhatian dan konsentrasi. Bagi anak semacam Andro (ADHD) belajar merupakan proses yang sulit karena mereka tidak memahami bagaimana cara belajar. Kurangnya kemampuan berkonsentrasi membuat segala instruksi dari guru di kelas yang sifatnya kompleks dan terdiri dari beberapa langkah merupakan kesulitan tersendiri untuk dilaksanakan. Barangkali, hal ini terjadi karena mereka hanya mampu menangkap sebagian instruksi tersebut (tidak lengkap).

Untuk membantu mereka, “ bagaimana cara belajar” menjadi hal yang sangat penting. Dari mana sebaiknya harus memulai untuk menyelesaikan tugas, bagaimana mengarahkan perhatiannnya agar tidak mudah terpecah dan bagaiamana bila keduanya dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

Dalam membantu anak ADHD belajar, ada beberapa pendekatan yang bias dilakukan. Masing-masing dapat saling berkaitan untuk mendorong perilaku yang positif.

- Memberikan Struktur

Yaitu, memberikan batasan-batasan yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan saat akan memulai berikut segala konsekuensinya.

- Analisis Tugas

Yaitu, memecah tugas besar menjadi komponen-komponen yang memisahkan langkah-langkah yang diperlukan. Misalnya, menyusun dari yang paling kompleks dalam urutan yang masuk akal (logis).

- Modifikasi Perilaku

Yaitu, membentuk perilaku yang diinginkan dengan memberikan reward maupun punishment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar