Minggu, 07 Maret 2010

ATTENTION DEFICITS AND HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

DEFINISI

v kondisi neurologis yang menimbulkan masalah dalam pemusatan perhatian dan hiperaktivitas-impulsivitas, dimana tidak sejalan dengan perkembangan usia anak.

v lebih kepada kegagalan perkembangan dalam fungsi sirkuit otak yang bekerja dalam menghambat monitoring dan kontrol diri, bukan semata-mata gangguan perhatian seperti asumsi selama ini.

2 kategori utama perilaku ADHD

v kurangnya kemampuan memusatkan perhatian

v hiperaktivitas-impulsivitas.

Manifestasi Perilaku

1. Kurangnya kemampuan memusatkan perhatian dapat muncul dalam perilaku:

a. Ketidakmampuan memperhatikan detil atau ceroboh

b. Kesulitan memelihara perhatian terhadap tugas atau aktivitas bermain

c. tidak perhatian saat bicara dengan orang lain

d. Tidak mengikuti perintah dan gagal menyelesaikan tugas

e. sulit mengorganisasikan tugas dan aktivitas

2. hiperaktivitas-impulsivitas sering muncul dalam perilaku:

a. gelisah /tidak tenang di tempat duduk

b. sering meninggalkan tempat duduk di kelas / situasi lain dimana

seharusnya duduk tenang

c. berlari atau memanjat berlebihan, selalu terburu-buru atau bergerak

terus seperti mesin

d. kesulitan bermain/terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan

e. sering menjawab pertanyaan sebelum selesai. (Impulsivitas), berbicara

terlalu banyak

f. sulit menunggu giliran (Impl) menyela atau memaksakan pendapat kepada

orang lain (Imp)

Diagnosa menurut DSM-IV

A. (1) atau (2)

(1) memenuhi 6 atau lebih gejala kurangnya pemusatan perhatian paling

tidak selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan

tingkat perkembangan;

(2) memenuhi 6 atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas paling tidak

selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan tingkat

perkembangan

B. Gejala kurangnya pemusatan perhatian atau hiperaktivitas-impulsivitas

muncul sebelum usia 7 tahun.

C. Gejala-gejala tsb muncul dalam 2 seting atau lebih (di sekolah, rumah, atau

pekerjaan)¨C.Harus ada bukti secara klinis adanya gangguan dalam fungsi

sosial, akademik, atau pekerjaan.

D. Gejala tidak terjadi mengikuti gangguan perkembangan pervasive, skizofrenia,

atau gangguan psikotik lainnya dan tidak dilihat bersama dengan gangguan

mental lain (gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, atau gangguan

kepribadian).

Mengapa dia ADHD? (FAKTOR PENYEBAB)

v aspek genetik atau biologis.

v kelahiran prematur, penggunaan alkohol dan tembakau pada ibu hamil, dan

kerusakan otak selama kehamilan.

v zat aditif pada makanan, gula, ragi, atau metode pengasuhan anak yang kering

tapi semua belum yakin.

TRITMEN BAGI ANAK ADHD

v belum ada obat yang dapat menyembuhkan ADHD

v Tapi ada harapan

Dengan terapi: farmasi, perilaku, dan metode multimodal.

Cara terbaik: kombinasi pengobatan farmasi dan terapi perilaku

Filed under: Lusi Nuryanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar